FOSIL-FOSIL TENGKORAK
Umur: 8,6 juta tahun Zaman: Miosen Lokasi: China Dalam menyarankan bahwa manusia adalah semestinya turun dari kera, para evolusionis menunjukkan aneka tengkorak sebagai bukti hal ini-di mata mereka sendiri setidaknya. Skenarioskenario yang dibentuk di seputar tengkorak-tengkorak itu, yang entah milik kera punah atau ras lain manusia yang pernah ada di masa lalu, semuanya muslihat. Tidak ada perubahan dalam anatomi umum dan struktur tengkorak mahluk hidup mana pun sepanjang perjalanan waktu, dan tidak merujuk ke kenyataan bahwa kera mengalami perubahan sedemikian. Sebagaimana ditunjukkan oleh tengkorak rubah berumur 8,6 juta tahun ini, tengkorak rubah tidak pernah berubah. Rubah tidak tiba-tiba memutuskan mengembangkan lebih jauh kecerdasannya, memperbesar isi otaknya, dan beralih menjadi karnivora lain dengan mengubah struktur tubuhnya. Rubah selalu menjadi rubah, singa selalu ada sebagai singa, dan kera selalu ada sebagai kera. Seraya temuan-temuan nyata membuat bertambah jelas, pernyataan bahwa mahluk-mahluk hidup turun dari satu sama lain, dan bahwa moyang manusia adalah spesies kera, sungguh dusta yang mengerikan. |
TENGKORAK SERIGALA Umur: 9,5 juta tahunZaman: Miosen Lokasi: China Fosil tengkorak serigala berumur 9,5 juta tahun dalam foto ini menunjukkan bahwa serigala tidak mengalami perubahan apapun dalam struktur tengkoraknya selama jutaan tahun. Kemapanan ini berlaku pada semua mahluk hidup lainnya. Tidak ada perubahan dalam tengkorak serigala, harimau, kuda, beruang, atau kera. Karena itu, tidak masuk akal bagi para evolusionis untuk bersikeras bahwa kera perlahan-lahan mengubah anatominya selama perjalanan waktu dan beralih menjadi manusia. Sejak akhir 1800-an, para Darwinis telah menipu masyarakat umum dengan tak terhitung kepalsuan di balik samaran ilmiah. Akan tetapi, hari ini, ketika ilmu pengetahuan telah maju dan setelah Internet meruyak ke mana-mana, mustahil dusta ini bertahan. |
Umur: 79 juta tahun Zaman: Kretaseus Lokasi: China Tidak ada harimau yang pernah suatu hari berpikir ,”Mengapa saya tidak berjalan dengan dua kali?” dan mulai melakukannya dengan mengubah struktur rangkanya. Sebagaimana diungkapkan fosil berumur 79 juta tahun dalam foto ini, harimau tidak pernah mengalami proses perubahan apapun. Hal ini berlaku pada semua mahluk hidup. Setiap spesies diadakan bersama ciri-ciri khasnya dan tetap sama sepanjang keberadaannya di Bumi. Gagasan bahwa mahluk-mahluk hidup dalam keadaan berubah terus-menerus, bahwa mereka berkembang dari yang sederhana ke yang lebih rumit, dan bahwa saling turun dari satu sama lain-semuanya sekadar gurat-gurat khayalan, tidak didukun g oleh temuan ilmiah. |
Umur: 95 juta tahun Zaman: Kretaseus Lokasi: China Para Darwinis percaya bahwa jika jutaan tahun diberikan bagi ketaksengajaan buta untuk berulang-ulang terjadi, hal itu akan menghadapi keajaiban. Mereka membayangkan bahwa ketaksengajaan buta dapat mengubah zat-zat mati seperti tanah menjadi mahlukmahluk hidup dan satu spesies hidup menjadi spesies hidup lainnya-ikan menjadi buaya, misalnya, buaya menjadi dinosaurus, dinosaurus menjadi burung, atau beruang menjadi ikan paus. Faktanya adalah tidak ada rubah atau buaya, kadal, atau ikan atau ganggang atau bunga pernah mengalami perubahan seperti itu. Fosil-fosil yang berasal dari ratusan juta tahun telah membuktikan bahwa mahluk-mahluk hidup tidak mengalami perubahan atau alihrupa apapun sepanjang waktu itu. Seperti fosil tengkorak rubah berumur 95 juta tahun dalam foto ini, semua fosil mengungkapkan bahwa Darwinisme itu tidak sahih. |
Umur: 90 juta tahun Zaman: Kretaseus Lokasi: China Beruang coklat (Ursus arctos), anggota keluarga Ursidae, memiliki bulu berwarna coklat atau kadang-kadang coklat susu. Ia biasanya hidup di daerah-daerah berhutan di pegunungan. Tidak ada beruang coklat pernah berpikir dalam hati, “Mengapakah saya tidak memerbaiki kecerdasan saya, mengubah tengkorak saya, dan membangun sebuah peradaban?” dan bersiap mulai membangun kota, menciptakan karya seni, mengarang karya sastra, dan membuat temuan ilmiah. Beruang selalu ada sebagai beruang dan tidak pernah berkembang menjadi bentuk kehidupan lainnya. Semua mahluk hidup telah bertahan hidup dengan ciri-ciri yang tepat sama dengan yang selalu mereka miliki. Sangat tidak masuk akal dan tidak nalar untuk menyatakan bahwa kera beralih menjadi manusia. Dan tidak ada dasar ilmiah apapun bagi pernyataan ini. |
Umur: 9,3 juta tahun Zaman: Miosen Lokasi: China Jika pernyataan-pernyataan para evolusionis benar, maka tengkorak serigala yang hidup 9,3 juta tahun silam seharusnya berbeda mencolok dari serigala yang masih hidup hari ini. Namun, sebagaimana dapat dilihat dari spesimen dalam foto ini, tengkorak serigala masa kini dan serigala 9,3 juta tahun silam mirip. Tidak ada serigala, sepanjang selang waktu jutaan tahun itu, pernah bertanya kepada dirinya, “Mengapakah saya tidak mengembangkan kemampuan saya dan mengarang satu opera?” dan beralih menjadi seorang musisi, atau berpikir dalam hati, “Mengapakah saya tidak merancang istana?” dan mencoba menjadi seorang arsitek. Sebagaimana dibuktikan jelas oleh rekaman fosil, bukan hanya serigala, namun juga mahlukmahluk hidup lain tidak mengalami perubahan dalam struktur fisiknya, dan tidak ada bentukbentuk kehidupan pernah saling berkembang ke satu sama lain. Akan tetapi, para Darwinis menyatakan bahwa perubahan-perubahan evolusioner-yang tidak tampak di mana pun dalam sifat-sifat fisik ikan, serangga, reptil, burung atau mamalia-benar-benar berlangsung pada kera; dan bahwa sebagian spesies kera beralih menjadi manusia. Namun, kemantapan dalam semua mahluk hidup dengan sendirinya cukup untuk menunjukkan bahwa pernyataan itu suatu dusta. |
Umur: 8,2 juta tahun Zaman: Miosen Lokasi: China Terkesan oleh kemampuan kera untuk meniru, para Darwinis menyatakan bahwa hewan ini berhasil meningkatkan kecerdasannya dan berkembang menjadi manusia. Akan tetapi, faktanya adalah banyak mahluk hidup di alam memiliki kemampuan meniru atau terkenal akan perilaku sangat cerdasnya. Rubah, misalnya, adalah sangat cerdas dan lihai. Namun, tidak ada rubah berkata kepada dirinya suatu hari, “Karena saya hewan yang begitu cerdas, mengapa saya tidak menjadi seorang ilmuwan?” dan suatu hari mulai memeriksa sel-sel yang menyusun tubuhnya sendiri di bawah mikroskop elektron! Tidak masalah betapa pandainya ia, rubah selalu tetap rubah. Mirip dengan itu, dan sebagaimana dibuktika oleh temuan ilmiah, kera selalu ada sebagai kera, dan manusia sebagai manusia. Pengabaian para evolusionis terhadap petunjuk ilmiah dan upaya mereka menutupi fakta tidak men gubah apapun. Asal mula kehidupan adalah Penciptaan. |
Umur: 88 juta tahun Zaman: Kretaseus Lokasi: China Rekaman fosil telah membuktikan bahwa panda selalu ada sebagai panda dan tidak pernah mengalami evolusi apapun. Salah satu potongan petunjuk itu adalah fosil tengkorak panda berumur 88 juta tahun dalam foto ini. Tidak ada panda pernah hidup untuk berkata kepada dirinya sendiri, “Saya kadang-kadang dapat berdiri di atas dua kaki; jadi, mengapa saya tidak selalu berjalan di atas dua kaki?” dan lalu mulai mengubah struktur rangkanya. Panda selalu tetap persis panda, bersama semua sifat yang masih mereka miliki, sekalipun berlalu puluhan juta tahun waktu. Fakta tentang panda ini juga berlaku pada semua bentuk kehidupan lainnya. Tidak ada mahluk hidup pernah mengalami suatu proses evolusi atau mengalami alihrupa apapun. |
Umur: 78 juta tahun Zaman: Kretaseus Lokasi: China Mengubah tengkorak milik spesies kera punah dan menggambarkannya sebagai petunjuk yang disangkakan evolusi manusia telah benar-benar menjadi suatu kebiasaan para Darwinis. Walaupun muslihat mereka terpapar setiap kali, bahwa mereka kukuh melakukannya adalah suatu pertanda keputus-asaan mereka-sebab jutaan fosil spesimen tengkorak milik ribuan bentuk kehidupan telah membuktikan bahwa baik mahluk hidup yang kita lihat sekarang, maupun yang pernah hidup dulu yang kita temukan berlimpah dalam rekaman fosil, pernah mengalami evolusi. Fosil-fosil mencatat bahwa harimau selalu ada sebagai harimau, serigala sebagai serigala, badak sebagai badak, dan orangutan sebagai orangutan. Fosil harimau berumur 78 juta tahun dalam foto ini adalah sekadar satu contoh. Tidak ada perbedaan antara tengkorak harimau yang hidup 78 juta tahun silam dan yang hidup hari ini. |
Umur: 80 juta tahun
Zaman: Kretaseus
Lokasi: China
Cara media mencoba menggambarkan Darwinisme sebagai fakta ilmiah yang “tak terbantahkan”
sebenarnya hasil dari pertarungan ideologis. Nyatanya, Darwinisme dikenal sebagai teori usang yang terus bertentangan dengan temuan ilmiah. Fosil-fosil adalah salah satu temuan yang membenarkan hal itu. Para evolusionis menyatakan bahwa manusia dan kera diperkirakan turun dari moyang bersama, namun tidak mampu menjelaskan ketiadaan perubahan sedikit pun dalam tengkorak, struktur kepala, atau rangka mahluk hidup mana pun selama jutaan tahun. Pertanyaan
mengapa kera harus suatu hari berkembang menjadi manusia ketika tidak ada perubahan semacam itu terjadi dalam anatomi spesies lain mana pun tak terjawab. Para evolusionis tidak memiliki jawaban yang masuk akal terhadap pertanyaan mengapa kera, dan beruang tidak mulai berbicara, mengarang, menciptakan lukisan dan patung, membangun bangunan megah, menulis novel, puisi, drama, dan film, membuat temuan teknologi, dan menjelajah ruang angkasa. Dengan cara serupa bahwa tidak ada beruang yang suatu hari memutuskan untuk mendapatkan ciri-ciri yang lebih maju dan beralih ke bentuk lain kehidupan, maka kera tidak beralih menjadi manusia. Beruang selalu ada sebagai beruang, kera sebagai kera, dan manusia sebagai manusia. Fosil beruang berumur 80 juta tahun dalam foto ini tidak berbeda dengan spesimen beruang hidup hari ini, mengungkapkan fakta tersebut kepada semua orang.
Kesimpulannya
ALLAH MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA DAN SEMUA MAHLUK HIDUP
Teori evolusi, konsep usang abad ke-19, telah sama sekali runtuh di hadapan fakta-fakta ilmiah masa kini. Para Darwinis tidak memiliki jawaban ilmiah untuk diberikan di hadapan rekaman fosil, yang melontarkan pukulan paling telak terhadap teori evolusi.Para Darwinis tidak dapat menunjukkan satu fosil saja yang menyokong bahwa evolusi pernah berlangsung, dan berpaling ke beragam cara yang mereka harap akan menutupi kekalahan yang mereka derita itu. Kadang kala mereka mencoba memotret fosil dari aneka spesies punah sebagai bentuk peralihan, walaupun tidak ada kebenaran apapun mengenai hal itu. Kadang kala mereka mencoba membuktikan evolusi-di mata mereka sendiri, setidaknya-dengan menyajikan fosil-fosil palsu. Di saat lain, mereka mencoba menipu orang awam lewat gambar-gambar yang sepenuhnya khayalan. Dalam melakukan itu semua, mereka juga menggunakan judul-judul menyesatkan seperti "Rantai yang Hilang Ditemukan!" atau "Moyang Kita adalah Mikroba" atau "Temuan Baru Membuktikan Evolusi" dalam sebuah usaha memberikan kesan bahwa teori evolusi adalah fakta tak terbantahkan.
Metode-metode ini mungkin telah berhasil sepanjang akhir 1800-an dan awal 1900-an, ketika ilmu pengetahuan dan teknologi belum semaju seperti saat ini. Namun, di abad ke-21, semua dusta para evolusionis telah dibukakan, meninggalkan para Darwinis dalam kedudukan tanpa daya.
Kini, bahkan anak-anak kecil menjadi sadar bahwa tidak ada fosil bentuk peralihan yang menunjuk ke evolusi, bahwa manusia tidak berasal dari kera, bahwa struktur-struktur sangat maju dan rumit mahluk-mahluk hidup tidak dapat dijelaskan menurut teori evolusi, dan bahwa Darwinisme adalah tipuan terburuk dalam sejarah ilmu pengetahuan.
Sebagaimana diungkapkan dalam ayat: "Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan" (QS Ash Shaffaat, 37: 151), Allah mengatakan kepada kita bahwa mereka yang ingkar menolak keimanan dengan terus-menerus mengemukakan satu dan lain kepalsuan. Para Darwinis berpaling ke aneka tipuan dan membuat segala jenis pernyataan tak ilmiah demi menghindari diri dari beriman dan juga menjauhkan orang lain dari nilai-nilai akhlak agama.
Nyatanya, satu ayat menekankan bahwa "Sesungguhnya mereka benar-benar akan berkata.." (QS Ash Shaffaat, 37: 167) bahwa orang-orang yang tidak beriman itu terus-menerus mengemukakan dalih. Namun, mereka akan segera melihat dan memahami kebenaran. Diungkapkan dalam banyak ayat bahwa saatnya akan tiba ketika mereka yang ingkar akan menyadari dan memahami kebenaran. Ayat-ayat ini mengatakan kepada kita, lewat kata-kata yang tidak langsung, bahwa para Darwinis juga akan melihat kebenaran. Sebagian ayat menyatakan yang berikut:
Kita berharap para Darwinis juga akan melepaskan kebebalan mereka yang tak nalar dan menerima bahwa fakta bahwa setiap orang dapat jelas melihat. Kebenaran yang diungkapkan oleh ilmu pengetahuan adalah bahwa teori evolusi itu salah, dan bahwa alam semesta dan mahluk-mahluk hidup adalah ciptaan Allah.Tetapi, mereka mengingkarinya (Al Qur'an), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat keingkarannya itu). (QS Ash Shaffaat, 37: 170)Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka). (QS Al Hijr, 15: 3)Agar mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan agar mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran). Kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya). (QS Al Ankabut, 29: 66)
Fosil-fosil, sebagian contohnya diberikan dalam buku ini, adalah bukti penting ciptaan Allah. Tercatat dalam beberapa ayat Al Qur'an bahwa ada petunjuk di atas dan di bawah tanah yang memperlihatkan fakta penciptaan. Contohnya adalah ayat berikut:
Dari semua kemungkinan, ayat ini merujuk kepada rekaman fosil yang terletak di tanah dan mengungkapkan sejarah sejati kehidupan. Ada tak terhingga spesimen fosil di bawah tanah di seluruh dunia yang menunjukkan bahwa mahluk-mahluk hidup tetap sama selama jutaan tahun-pendeknya, mereka tidak pernah mengalami evolusi. Semua fosil ini menunjukkan bahwa mahluk-mahluk hidup muncul terbentuk sempurna dan tanpa cela, bersama semua ciri-ciri rumit mereka-dengan kata lain, mereka diciptakan oleh Allah....benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka di waktu pagi. (QS As Shaffaat, 37: 137)
Tuhan Mahakuasa kita telah menciptakan semua mahluk hidup dalam bentuknya yang terbaik. Semua wujud adalah ungkapan dari kekuatan dan keagungan Allah. Dihadapkan dengan segenap wujud ini, tugas seseorang adalah memakai nalar dan nurainya, serta merenungkan bahwa alam semesta telah diciptakan dengan suatu kebijaksanaan yang pasti, supaya bersyukur kepada Allah dan menyembahNya dengan cara terbaik.
Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. KepunyaanNya kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi. Dan orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah, mereka itu orang-orang yang merugi. (QS Az Zumar, 39: 62-63)
0 comments:
Post a Comment