Menurut definisi terluasnya, fosil adalah sisa mahluk hidup yang hidup dulu sekali dan masih ada hingga hari ini karena terawetkan oleh keadaan alam. Fosil-fosil yang sampai kepada kita adalah bagian-bagian tubuh suatu organisme, atau sisa-sisa yang ditinggalkan saat mahluk hidup terkait masih hidup (yang terakhir ini disebut fosil jejak). Fosil terbentuk ketika binatang atau tumbuhan mati terawetkan sebelum sempat membusuk sempurna, lalu menjadi bagian dari batuan endapan Bumi. Agar proses pemfosilan berlangsung, binatang atau tumbuhan harus cepat-cepat terkubur-biasanya dengan cara dibungkus lapisan lempung. Secara umum, hal itu diikuti oleh proses kimiawi, dengan mana pengawetan terjamin lewat cara perubahan mineral yang terjadi pada jaringan-jaringan asli.
Fosil adalah petunjuk terpenting rincian kehidupan prasejarah. Dari berbagai kawasan dunia, ratusan juta fosil telah diperoleh dan semuanya memberikan sebuah jendela untuk melihat sejarah dan struktur kehidupan di Bumi. Jutaan fosil menandakan bahwa spesies-spesies muncul mendadak, terbentuk sempurna dan beserta struktur rumitnya, dan tidak mengalami perubahan apapun selama jutaan tahun setelah itu. Inilah bukti penting bahwa kehidupan dimunculkan dari ketiadaan-dengan kata lain, kehidupan itu diciptakan. Spesimen-spesimen fosil yang dinyatakan para evolusionis sebagai “fosil antara” sedikit jumlahnya dan ketidaksahihannya telah dibuktikan secara ilmiah. Pada saat yang sama, sebagian spesimen yang digambarkan sebagai fosil antara telah terungkap sebagai pemalsuan, menunjukkan bahwa para Darwinisdemikian berputus asa sampai-sampai berpaling ke penipuan.
FOSIL KODOK BERUMUR 50 JUTA TAHUN
Tidak ada perbedaan antara
kodok ini, yang hidup 50
juta tahun silam, dan yang
hidup hari ini.
Tidak ada perbedaan antara
kodok ini, yang hidup 50
juta tahun silam, dan yang
hidup hari ini.
Selama 150 tahun terakhir atau lebih, fosil-fosil hasil penggalian yang dilakukan di seluruh dunia membuktikan bahwa ikan itu selalu dulunya ikan, serangga itu selalu dulunya serangga, burung selalu burung, dan reptil selalu reptil. Tidak satu fosil pun yang menunjukkan suatu peralihan di antara spesies-spesies mahluk hidup-misalnya, dari ikan ke amfibi, atau dari reptil ke burung. Pendeknya, rekaman fosil telak-telak menghancurkan pernyataan dasar teori evolusi bahwa spesies-spesies turun dari satu sama lain melalui perubahan-perubahan selama masa waktu yang panjang.
Di samping informasi tentang bentuk kehidupan, fosil juga memberikan data penting tentang sejarah planet, seperti cara gerakan lempeng benua mengubah permukaan Bumi dan jenis perubahan iklim yang terjadi di masa silam.
Fosil pohon birk dari Zaman Paleosen (65,5 hingga 55 juta tahun silam) yang ditemukan di Montana adalah fosil tiga dimensi. |
Seorang peneliti fosil sedang bekerja di Formasi Ediacara di Australia. |
Geologi modern menyingkapkan bahwa kerak Bumi terdiri atas ruas-ruas besar yang disebut dengan “lempeng, ” yang bergerak melintas permukaan bola dunia, mengusung benua dan membentuk samudera. Semakin besar gerakan lempeng, semakin banyak perubahan dalam geografi Bumi. Untaian pegunungan adalah hasil tumbukan antara lempeng-lempeng raksasa. Perubahan dan tonjolan dalam geografi Bumi yang terjadi selama jangka waktu yang panjang juga menunjukkan bahwa lapisan-lapisan yang saat ini menyusun bagian-bagian pegunungan suatu saat berada di bawah permukaan air.
Bintang laut berumur antara 443 dan 490 tahun ini mengungkapkan bahwa bintang laut tetap sama selama ratusan juta tahun dan tidak berevolusi. | SEMUT BERSAYAP YANG HIDUP ANTARA 20 HINGGA 15 JUTA TAHUN SILAM Fosil-fosil yang terperangkap dalam damar oleh pengerasan getah juga membantah teori evolusi. | Udang yang hidup 250 juta dan 70 juta tahun silam sama dengan yang hidup di zaman kita. Udang yang tetap tak berubah selama jutaan tahun menunjukkan bahwa evolusi tidak pernah terjadi. |
Para Darwinis menyatakan bahwa dengan mengalami perubahan-perubahan kecil, mahluk-mahluk hidup berevolusi dari satu spesies ke spesies lainnya selama jutaan tahun. Menurut pernyataan yang dibantah temuan-temuan ilmiah ini, ikan beralihrupa ke amfibi, dan reptil beralihrupa ke burung. Proses yang disebut alihrupa ini, yang dikatakan berlangsung jutaan tahun, seharusnya meninggalkan sangat banyak petunjuk dalam rekaman fosil. Dengan kata lain, selama penelitian mereka yang sungguh-sungguh selama seratus tahun terakhir, para penelitian seharusnya menyingkap banyak mahluk hidup amat ganjil seperti setengah ikan setengah kadal, setengah laba-laba setengah lalat atau setengah kadal setengah burung. Akan tetapi, sekalipun hampir setiap lapisan Bumi telah digali, tidak satu juga fosil telah ditemukan yang dapat dipakai para Darwinis sebagai petunjuk dari yang mereka sebut peralihan. Di sisi lain, ada tak terhadap fosil yang menunjukkan bahwa laba-laba selalu laba-laba, lalat selalu lalat, ikan selalu ikan, buaya selalu buaya, kelinci selalu kelinci dan burung selalu burung. Ratusan juta fosil jelas-jelas menunjukkan bahwa mahluk-mahluk hidup tidak mengalami evolusi, namun diciptakan. Ratusan juta fosil membuktikan bahwa mahluk-mahluk hidup tidak berevolusi, melainkan diciptakan. |
1- Dalam foto adalah seekor trilobit yang hidup di zaman Ordovisi (490 hingga 443 juta tahun silam) dan seekor gastopoda dari zaman Silur (443 hingga 417 juta tahun silam). Dari fosil-fosil ini, kita dapat menduga bahwa lapisan batuan tempatnya berada berumur kirakira 442 hingga 448 juta tahun. 2-Fosil-fosil yang digunakan untuk menentukan tanggal formasi batuan disebut fosil indeks. Sebagian besar spesies ini adalah yang hidup hanya di zaman tertentu, tersebar luas dan mudah dikenali. |
---|
Selama kajian-kajian itu, teramati juga bahwa spesies fosil tertentu hanya ditemukan di lapisan dan jenis tertentu batuan. Lapisan batuan yang berurutan tampak mengandung kelompok khas fosil yang boleh dianggap sebagai “tandatangan” bagi lapisan itu. “Fosil tandatangan” ini dapat beragam; sesuai dengan waktu, zaman, atau daerah. Misalnya, dua keadaan lingkungan dan jenis endapan yang berbeda-ambil contoh dasar danau kuno dan gugus karang-dapat ditemukan di lapisan penyimpan fosil yang sama yang berasal dari zaman geologi yang sama. Sebaliknya, orang dapat menemukan fosil “tandatangan" yang sama pada dua lapisan batuan yang terpisah berkilo-kilometer jauhnya. Dari informasi yang disampaikan oleh sisa-sisa ini, para ilmuwan menentukan kerangka waktu zaman geologi yang masih kita pakai hari ini.
PEMBENTUKAN FOSİL
Seekor tabuhan berumur 28 hingga 54 juta tahun, terawetkan dalam damar. |
Capung yang terperangkap dalam lumpur ini mungkin suatu hari akan membatu dan sampai kepada generasi mendatang sebagai petunjuk bahwa evolusi tidak pernah terjadi. |
Ketika mahluk hidup mati, jaringan-jaringan lunak yang membentuk otot-otot dan organ-organnya segera mulai membusuk karena pengaruh bakteri dan keadaan lingkungan. (Pada kejadian yang sangat jarang, seperti suhu dingin di bawah titik beku air atau panas kering gurun pasir, pembusukan tidak terjadi. ) Bagian-bagian organisme yang lebih tahan, biasanya yang mengandung mineral seperti tulang dan gigi, dapat bertahan untuk masa yang lebih lama, memungkinkan bagian-bagian itu untuk mengalami beraneka proses fisika dan kimia. Proses-proses itu membuat pemfosilan terjadi. Karena itu, sebagian besar bagian tubuh yang memfosil adalah tulang dan gigi vertebrata, cangkang brakiopoda dan moluska, rangka luar krustasea tertentu dan trilobit, garis luar organisme mirip karang, dan spons serta bagian-bagian berkayu tetumbuhan.
1. Karang: hewan laut berkapur yang membentuk karang. 2. Radiolaria: sejenis plankton renik yang memiliki rangka silika. 3. Moluska dua cangkang kapur. Dalam fosil, organ-organ keras seperti ini mungkin terawetkan sempurna. 4. Graptolit: Fosil dengan rangka organis yang umumnya meninggalkan jejak dalam batu serpih hitam. Mahluk-mahluk ini hidup dalam kelompok. 5. Gigi hiu: Tulang dan gigi terdiri atas umumnya fosfor, yang membuatnya lebih awet dibandingkan dengan by organ berjaringan lunak. 6. Fosil jejak: Fosil-fosil yang terbentuk oleh jejakjejak yang tampak pada endapan. 7. Amonit: Satu spesimen yang cangkangnya telah digantikan oleh pirit besi dan terawetkan. 8. Pohon membatu: Seiring waktu, sel-sel kayu pohon digantikan oleh silika dan membatu. 9. Damar: Organisme-organisme kecil terawetkan dalam getah. 10. Daun terkarbonkan: Tetumbuhan beralihrupa menjadi serat-serat karbon. |
Fosil ikan berumur 50 juta tahun ini adalah petunjuk bahwa ikan selalu tetap ada sebagai ikan. |
Agas berumur antara 15 dan 20 juta tahun ini terawetkan dalam damar. |
Pertama, setelah
diselimuti tanah, lumpur, atau pasir, tubuh organisme mati itu perlu segera dilindungi dari sentuhan udara. Selama bulan-bulan berikutnya, lapisan-lapisan baru endapan ditimbunkan ke sisa-sisa tubuh yang terkubur. Lapisan-lapisan ini bertindak sebagai tameng penebal, melindungi tubuh si binatang dari anasir-anasir luar dan pelapukan fisik. Kian banyak lapisan terbentuk, yang satu menutupi yang lainnya; dan dalam beberapa ratus tahun, sisa-sisa binatang terbaring beberapa meter di bawah permukaan tanah atau dasar danau. Sambil waktu terus berlalu, struktur-struktur seperti tulang, cangkang, sisik atau tulang rawan pelan-pelan mulai mengalami penguraian kimia. Air bawah tanah mulai menembus struktur-struktur itu dan mineral-mineral terlarut yang terkandung dalam air-kalsit, pirit, silika, dan besi, yang jauh lebih tahan erosi dan penguraian kimia-perlahan-lahan mulai menggantikan zat-zat kimia dalam jaringan. Maka, selama jutaan tahun, mineral-mineral ini memunculkan salinan batu yang persis dengan menggantikan jaringan tubuh organisme. Akhirnya, fosil pun memiliki bentuk dan tampak luar yang sama dengan organisme aslinya, walau kini telah beralih menjadi batu.
Kadang-kadang, organisme-organisme rapuh juga membatu dalam keadaan-keadaan luar biasa. Dalam foto adalah bintang laut dari Zaman Jura (206 hingga 144 juta tahun silam). Tidak ada perbedaan apapun antara fosil ini dan bintang laut di zaman kita. |
1. Jika rangka sepenuhnya berisi larutan cair dan penguraian terjadi pada tahap lanjutan, struktur dalam membatu.
2. Jika rangka sepenuhnya digantikan oleh mineral selain aslinya, suatu salinan lengkap cangkang akan dihasilkan.
3. Jika cetakan persis rangka terbentuk akibat tekanan, maka sisa-sisa permukaan luar rangka mungkin bertahan.
Di sisi lain, pada fosil tumbuhan, yang terjadi adalah karbonisasi akibat bakteri terkait. Selama proses karbonisasi, oksigen dan nitrogen ditukar dengan karbon dan hidrogen. Karbonisasi terjadi dengan penguraian molekul-molekul jaringan oleh bakteri melalui perubahan-perubahan tekanan dan suhu atau beragam proses kimia, yang mendorong perubahan-perubahan kimia pada struktur protein dan selulosa sedemikian sehingga hanya serat-serat karbon yang tersisa. Bahan-bahan organik lain seperti karbon dioksida, metana, asam sulfat, dan uap air lenyap. Proses ini melahirkan lapisan batubara alami yang terbentuk dari rawa-rawa yang ada selama Zaman Karbon (354 hingga 290 juta tahun silam).
Fosil kadang kala terbentuk ketika organisme terendam dalam air yang kaya kalsium dan terlapisi oleh mineral-mineral semacam travertin. Sambil membusuk, organisme itu meninggalkan jejak dirinya di lapisan mineral.
Kulit dan sisik ikan dari Zaman Trias (250 hingga 203 juta tahun silam) ini membatu lengkap dengan semua rinciannya. Contoh ini mengungkapkan bahwa ikan ini telah memiliki struktur sisik yang sama 250 juta tahun silam. |
Pemfosilan sempurna bagian-bagian lunak mahluk hidup, bahkan termasuk rambut, bulu atau kulit, jarang ditemukan. Sisa-sisa bentuk kehidupan berjaringan lunak Zaman Prakambria (4,6 milyar hingga 543 juta tahun yang lalu) terawetkan sangat baik. Ada juga sisa-sisa jaringan lunak mahluk hidup yang memungkinkan struktur-struktur dalam dari Zaman Kambria (543 hingga 490 juta tahun lalu) untuk dipelajari hingga saat ini di samping sisa-sisa jaringan kerasnya. Fosil bulu dan rambut binatang yang terawetkan dalam damar dan sisa-sisa fosil berumur 150 juta tahun merupakan contoh-contoh lain yang memungkinkan penyelidikan terinci. Mamot yang membeku di bongkahan es Siberia atau serangga dan reptil yang terjebak dalam damar di hutan-hutan Baltik juga memfosil bersama dengan struktur jaringan lunaknya.
KARANG SPONS TERBESAR DI BUMI. Karang spons berumur 145 juta tahun ini adalah jejak lantai Laut Tethys. Spons zaman kita tidak berbeda dengan yang membentuk bukit ini. Spons-spons ini membuat terang bahwa mereka tidak mengalami evolusi apapun. |
Dalam Berapa Kelompokkah Fosil Dipelajari?
Sebagaimana dengan mahluk yang masih hidup, fosil juga dipelajari menurut kelompok-kelompok yang dirujuk sebagai kingdom (kerajaan). Di abad ke-19, fosil-fosil dikelompokkan bersama menurut dua kelompok dasar: tumbuhan atau hewan. Penelitian dan temuan lanjutan memaksa kita membentuk kelompok-kelompok fosil utama lainnya, termasuk untuk bentuk-bentuk kehidupan seperti jamur dan bakteri. Sesuai dengan pengelompokan fosil yang dikembangkan di tahun 1963, fosil dipelajari menurut lima kerajaan terpisah:1. Animalia-fosil-fosil dari kerajaan hewan, dengan spesimen tertua yang diketahui berasal dari 600 juta tahun silam.
2. Plantaea-fosil-fosil dari kerajaan tumbuhan, dengan spesimen tertua yang diketahui berasal dari 500 juta tahun silam.
3. Monera-fosil-fosil bakteri tanpa inti, dengan spesimen tertua yang diketahui berasal dari 3,9 milyar tahun silam.
4. Protoctista-fosil-fosil organisme bersel tunggal. Spesimen tertua yang diketahui berasal dari 1,7 milyar tahun silam.
5. Fungi-fosil-fosil organisme bersel banyak. Spesimen tertua yang diketahui berasal dari 550 juta tahun silam.
Zaman-Zaman Geologi dan Paleontologi
Informasi dasar pertama menyangkut kerak Bumi mulai diperoleh di akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 selama pembangunan rel-rel kereta api dan terowongan-terowongan. William Smith, seorang Inggris pembangun terowongan, melihat selama bekerja bahwa ada batu-batuan sepanjang Laut Utara yang mirip dengan yang digali di Sommerset yang berasal dari Zaman Jura (206 hingga 144 juta tahun silam). Dengan berbagai spesimen batuan dan fosil yang ia kumpulkan dari satu sudut ke sudut lain negeri, Smith menulis peta permukaan geologi Inggris yang pertama. Di samping itu, berdasarkan pada spesimen batu-batuan yang dimilikinya, Smith juga menggambarkan peta geologi bawah tanah untuk beberapa kawasan, yang merupakan suatu sumbangan besar bagi kemajuan geologi mutakhir dan menentukan kerangka waktu geologi Bumi. Berkat informasi yang dikandung oleh peta-petanya, sifat dan kandungan (besi, batubara, dsb. ) lapisan tepat di bawah permukaan dapat diketahui, bahkan sekalipun batuan itu tertutup tetumbuhan .Peta pertama yang dibuat oleh William Smith, bapak geologi Inggris, memberikan sumbangsih besar kepada kemajuan geologi mutakhir. |
---|
1. Eon Prakambria (4,6 milyar hingga 543 juta tahun silam)
Prakambria dianggap sebagai zaman tertua dan terpanjang dalam sejarah Bumi dan dibagi menjadi aneka eon dan era. Masa antara 4,6 dan 3,8 milyar tahun lalu dirujuk sebagai Eon Hadea. Pada saat itu, kerak Bumi masih membentuk diri. Eon Arkea adalah antara 3,8 dan 2,5 milyar tahun silam, diikuti oleh Eon Proterozoikum, antara 2,5 milyar dan 543 juta tahun silam. Dalam rekaman fosil, ada berbagai jejak organisme bersel tunggal maupun banyak dari masa-masa ini. 2. Eon Fanerozoikum (543 juta tahun silam hingga hari ini)
Fanerozoikum berarti "kehidupan tampak atau diketahui. " Eon Fanerozoikum dipelajari menurut tiga era: Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum. 2A. Era Paleozoikum (251 hingga 543 juta tahun silam)
Era ini, yang berlangsung selama sekitar 300 juta tahun, adalah bagian pertama dan terpanjang Eon Fanerozoikum. Sepanjang masa Paleozoikum, iklim Bumi umumnya lembab dan sedang, walau zaman es terjadi dari waktu ke waktu. Era Paleozoikum dipelajari menurut enam zaman: Kambria, Ordovisi, Silur, Devon, Karbon, dan Perm.
Batu-batuan dari Era PraKambria (4,6 milyar hingga 543 juta tahun silam) di Tanah Hijau (Greenland). Perbukitan Ediacara di Australia mengandung batu-batuan dari Era PraKambria. Fosil ubur-ubur berumur 543 hingga 570 juta tahun dalam foto juga ditemukan di Ediacara. Rekaman fosil-fosil ini berasal dari ratusan juta tahun silam menyangkal pernyataan tentang “proses evolusioner.” Menurut pernyataan tak ilmiah para evolusionis: 1-Rekaman fosil harus menyediakan banyak bentuk peralihan; 2-Peralihan dalam rekaman itu harus lambat dan bertahap, dan harus menunjukkan suatu perkembangan dari sederhana menjadi rumit; 3-Setelah sel khayal pertama berevolusi, spesies baru harus muncul. Juga, jejak-jejak spesies-spesies ini harus terlihat pada fosil. Akan tetapi, rekaman fosil tidak pernah membenarkan pernyataan para evolusionis. Fosil-fosil telah mengungkapkan sejumlah fakta nyata: dengan struktur-struktur khasnya, mahluk-mahluk hidup memiliki sifat-sifat yang khas dan mudah dibedakan. Sifat-sifat ini tidak perlahan-lahan diperoleh seiring waktu, dan tidak ada hubungan evolusioner yang dapat disusuri di antara kelompok-kelompok organisme hidup saat ini. Inilah salah satu petunjuk terpenting yang mengungkapkan bahwa semua mahluk hidup diciptakan tanpa cela oleh Allah bersama dengan semua sifatnya. |
Zaman Kambria (543-490 juta tahun silam)
Zaman ini adalah masa geologi di mana semua kelompok kehidupan dasar (atau filum) yang masih ada hingga hari ini dan bahkan juga yang punah, mendadak muncul. (Filum adalah pengelompokan terbesar setelah kerajaan dalam penggolongan mahluk hidup. Filum ditentukan menurut jumlah serta keragaman organ dan jaringan mahluk hidup, simetri tubuh, dan struktur dalamnya. Jumlah filum saat ini telah ditetapkan sebanyak 35, namun sekitar 50 filum ada selama Zaman Kambria. )Kemunculan semua spesies itu demikian mendadak dan merentang sangat lebar sehingga para ilmuwan menyebutnya "Ledakan Kambria. " Evolusionis paleontologis Stephen Jay Gould telah melukiskan fenomena ini sebagai "peristiwa paling luar biasa dan membingungkan dalam sejarah Bumi, " sementara ahli zoologi evolusionis Thomas S. Ray menulis bahwa cikal-bakal kehidupan banyak sel adalah suatu peristiwa yang setara pentingnya dengan cikal-bakal kehidupan itu sendiri.
Batu-batu an di Newfoundland ini menunjukkan peralihan dari Zaman Kambria ke Zaman Ordovisi. |
Fosil seekor mimi berumur 450 juta tahun, tidak berbeda dengan mimi dari zaman kita. |
Zaman Ordovisi (490 hingga 443 juta tahun silam)
Di zaman ini, sejumlah besar invertebrata laut hidup. Rekaman fosil telah menyingkapkan limpahan kekayaan keluarga mahluk laut selama Zaman Ordovisi. Selama masa itu, perubahan-perubahan iklim dunia akibat zaman es berujung pada punahnya sejumlah spesies. Suasana ini digambarkan sebagai "kepunahan Ordovisi. "Sebagian bentuk kehidupan yang ada selama Zaman Ordovisi masih ada hari ini. Salah satunya adalah mimi. Mimi membatu berumur 450 juta tahun menunjukkan bahwa hampir setengah milyar tahun lalu, mahluk ini memiliki ciri-ciri dan perangkat rumit yang sama. Laba-laba air membatu tertua yang diketahui juga berasal dari Zaman Ordovisi (425 juta tahun), dan inilah bukti penting lainnya bahwa mahluk-mahluk hidup tetap tak berubah selama masa yang panjang. Di zaman yang-menurut skenario Darwinis-mahluk-mahluk hidup harus menjalani evolusi, laba-laba ini seharusnya mengalami evolusi, sisa-sisa ini membuktikan bahwa evolusi tak pernah terjadi dengan cara apapun.
Zaman Silur (443 hingga 417 juta tahun silam)
Krinoid dar Zaman Silur. |
Zaman Devon (417 hingga 354 juta tahu silam)
Tak terhitung fosil ikan berasal dari zaman ini. Selama Zaman Devon, semacam "penghilangan massal" terjadi dan spesies-spesis tertentu menjadi punah. Penghilangan massal ini memengaruhi karang koral, dengan stromatoporoida (sejenis koral pembentuk karang) menghilang sepenuhnya.Namun, tidak ada perbedaan antara ribuan fosil ikan yang hidup selama Zaman Devon dan spesies hidup masa kini. Hal ini, sekali lagi, merupakan petunjuk penting bahwa mahluk-mahluk hidup tidak melalui perubahan selama perjalanan waktu jutaan tahun dan bahwa tidak beralasan untuk menduga evolusi tahap demi tahap mereka.
Fosil seekor Coelacanth berumur 410 juta tahun Seekor Coelacanth di zaman kita |
Zaman Karbon (354 hingga 290 juta tahun silam)
Fosil laba-laba berumur antara 295 dan 355 juta tahun. |
Zaman Perm (290 hingga 248 juta tahun silam)
Pada akhir Zaman Perm, suatu penghilangan massal terjadi yang mewakili akhir mutlak Era Paleozoikum. Rekaman fosil menunjukkan bahwa selama penghilangan akbar ini,90-95% spesies hidup punah. Pun demikian, sebagian bentuk kehidupan Perm bertahan hidup hingga hari ini. Spesimen-spesimen fosil dari Zaman Perm seperti capung dan laba-laba membuktikan bahwa evolusi tidak pernah terjadi kapan pun di masa lalu. 2B. Era Mesozoikum (248 hingga 65 juta tahun silam)
Era Mesozoikum terbagi menjadi tiga zaman: Trias, Jura, dan Kretaseus. Selama era inilah dinosaurus hidup dan punah. Zaman Trias (248 hingga 206 juta tahun silam)
Era Mesozoikum dimulai dengan Zaman Trias. Sejumlah besar fosil Trias dari seluruh dunia menunjukkan keragaman tinggi pada bentuk kehidupan laut dan darat. Seperti yang terjadi pada zaman-zaman lain, tampaknya tidak satu pun fosil antara dari jenis yang diharapkan para evolusionis ada.Para ilmuwan bekerja dengan fosil-fosil dari Zaman Trias. | Hutan membatu di Arizona-terdiri atas kayu-kayu yang memfosil dan membatu-adalah salah satu struktur tetumbuhan paling terkenal dari Zaman Trias. Hutan ini, terdiri atas pohon-pohon yang kini dikenal sebagai araukaria Chile, adalah bukti bahwa tetumbuhan tidak berevolusi. Pohon-pohon ini, yang hidup 206 hingga 248 juta tahun silam, tidak berbeda dengan yang hidup hari ini. |
Zaman Jura (206 hingga 144 juta tahun silam)
Ruas dari Era Mesozoikum ini menyaksikan beraneka jenis dinosaurus dalam jumlah besar. Pada akhir zaman Jura, sebagian spesies amonit, spons laut, kerang, dan remis punah. Fosil seekor capung berumur 150 juta tahun. Ia sama dengan capung-capung masa kini.. |
Fosil udang berumur 144 hingga 206 juta tahun. Ia tidak berbeda dengan udang hidup hari ini. |
Kadal tuatara dari 200 juta tahun lalu, dan kadal yang sama yang hidup hari ini. |
Seekor ikan dari 65 hingga 146 juta tahun silam, dan fosil kelelawar yang ditemukan di Prancis. |
Zaman Kretaseus (146 hingga 65 juta tahun silam)
Zaman ini, tahap akhir Era Mesozoikum, dikenal sebagai zaman saat dinosaurus punah, seperti juga sejumlah besar spesies reptil dan tumbuhan darat. Di sisi lain, banyak sekali spesies binatang air seperti bintang laut, kepiting, beberapa spesies ikan, kalajengking air, laba-laba, capung, penyu, dan buaya, serta aneka spesies tumbuhan berhasil bertahan hidup hingga hari ini. Spesimen-spesimen fosil seperti bintang laut berumur 135 juta tahun, mimi berumur 140 juta tahun, dan daun pohon gingko berumur 125 juta tahun hanyalah beberapa bukti hal ini. Sekalipun terpisah jutaan tahun, bentuk-bentuk kehidupan ini masih memiliki sistem rumit yang sama, yang membantah habis pernyataan-pernyataan para Darwinis tentang sejarah alam.
2C. Era Kenozoikum (65 juta tahun silam hingga hari ini)
Fosil buaya berumur 37 hingga 54 juta tahun ini ditemukan di Jerman. |
Satu ciri khas spesimen fosil yang diperoleh dari semua zaman geologi ini adalah bahwa spesies terkait tidak pernah mengalami perubahan apapun. Dengan kata lain, kapan pun kali pertama suatu spesies muncul dalam rekaman fosil, ia memertahankan struktur yang sama selama puluhan juta tahun hingga punah atau bertahan hingga hari ini-lagi-lagi, tanpa mengalami perubahan apapun. Inilah petunjuk jelas bahwa mahluk hidup tidak pernah mengalami evolusi.
Sejarah fosil spesies secara tegas dan jelas menyangkal teori evolusi. Adalah Allah Mahakuasa, dengan kekuasaanNya yang agung dan pengetahuanNya yang tak berhingga, Yang menciptakan beragam mahluk hidup yang berbeda satu sama lain dari ketiadaan dan membuat dunia ini laik huni.
Di Manakah Sebagian Besar Fosil Ditemukan?
Fosil tersebar luas hampir ke setiap pelosok Bumi. Pada beberapa jenis batuan, hampir tidak ditemukan fosil, tetapi pada jenis lainnya, banyak sekali fosil ditemukan. Para ahli geologi membagi jenis batuan ke dalam tiga golongan utama: - Beku
- Endapan
- Metamorfis
Umur batuan ditentukan dengan penelitian terhadap peluruhan mineral radioaktif. | Batuan tertua di dunia ada di Tanah Hijau, berasal dari 3,8 hingga 3,9 juta tahun silam. |
Golongan batuan beku mencakup granit dan batuan jenis basal yang terbentuk dari pendinginan magma yang ada di kedalaman Bumi atau yang disemburkan gunung-gunung berbentuk lava leleh. Batuan endapan terbentuk ketika pasir, lempung, lumpur, dan partikel-partikel atau zat-zat kecil yang terangkut air diendapkan satu di atas lainnya. Batuan metamorfis adalah batuan beku atau endapan yang mengalami perubahan struktur akibat suhu dan tekanan tinggi di kedalaman Bumi.
Sedikit fosil umumnya ditemukan di lapisan batuan beku. Contoh-contoh langka yang ditemukan adalah fosil-fosil yang dihasilkan ketika tumbuhan atau binatang terperangkap dalam lava leleh. Sangat sedikit fosil mampu menahan suhu dan tekanan tinggi yang mengubah rupa lapisan endapan menjadi batuan metamorfis. Hampir semua fosil ditemukan di lapisan endapan.
Hampir semua batuan endapan dibentuk oleh zat-zat yang terbawa oleh angin atau air atau dari pengikisan batuan jenis lain. Beberapa bentuk, seperti batubara, dibentuk oleh sisa-sisa tumbuhan dan binatang. Klastik adalah nama yang diberikan untuk batuan endapan yang dibentuk oleh partikel atau butiran halus. Batu paras dan syis (schist) merupakan contoh-contoh batuan seperti itu. Jika terjadi pelarutan zat yang diangkut, maka akibat pelarutan kimiawi atau penguapan, lapisan endapan "organik" terbentuk. Contoh batuan semacam itu adalah batu lempung dan dolomit. Secara umum, lapisan batuan endapan adalah campuran lapisan klastik dan organik. Fosil-fosil biasanya terlihat dalam batu serpih (shale), syis, batu paras, atau batu gamping yang terbentuk dari kapur (kalsium karbonat).
Bagaimanakah Cara Fosil Ditemukan dan Digali?
Mengumpulkan batuan endapan dan berhati-hati membuka bagian yang diperkirakan berisi fosil merupakan tahap penting pengumpulan fosil. |
Fosil kadang muncul ke permukaan ketika lapisan batuan lunak di sekelilingnya terkikis. Dalam hal itu, kita cukup membersihkannya dengan sikat. Akan tetapi, pengumpulan fosil biasanya tidak semudah itu. Batuan tempat fosil tersembunyi umumnya sangat keras dan dapat memakan waktu berjam-jam untuk menarik satu fosil dari batuan matriks (penyungkup). Sebelumnya, menentukan dari titik mana batu mesti dipecahkan adalah penting. Garis-garis retakan ditandai menurut lapisan batuan itu sendiri. Setiap jenis batuan dipecahkan dengan cara tersendiri. Syis, misalnya, memiliki lapisan-lapisan dengan mana garis-garis retakan dapat ditentukan. Di sisi lain, batu kapur tidak memiliki lapisan seperti itu. Pada saat yang sama, juga penting mewaspadai tanda-tanda seperti perubahan wana atau perbedaan struktur jika kita ingin fosil di dalamnya tidak rusak.
Setelah dikeluarkan dari batuan, fosil menjalani beragam proses. Ia harus dilindungi dan diperkuat selagi dibawa ke laboratorium untuk diteliti. Salah satu metode yang digunakan adalah memantapkan fosil dengan perekat kimiawi. Cetakan-cetakan plester digunakan untuk fosil-fosil berukuran sangat besar. Bagian-bagian fosil yang berisiko selama pengangkutan dibungkus dengan kertas koran lembab dan lalu direndam ke dalam plester.
Selama pemindahan, kadang kala fosil harus dilindungi oleh plester. Foto ini menunjukkan cara sepotong tulang fosil ditutupi oleh plester. |
PENCUCIAN FOSIL DENGAN ASAM Salah satu cara membersihkan fosil adalah menggunakan asam. Ini sebuah cara yang efektif untuk membersihkan batu gamping yang menyungkupi sebuah fosil tanpa merusaknya. 1. Batuan yang mengelililingi fosil direndam ke dalam asam yang sesuai sampai sebagian kecil fosil terlihat; 2. Bagian fosil yang terlihat dicuci dan ditutupi dengan suatu bahan tahan asam. 3. Fosil direndam lagi ke dalam asam, dan pekerjaan ini diulangi beberapa kali. 4. Bahan pelindung harus direkatkan ke bagian fosil yang terlihat untuk melindunginya dari kerusakan. 5. Akhirnya, fosil sepenuhnya terbebaskan dari batuan yang menyungkupinya. Fosil dicuci benar-benar untuk membersihkannya dari asam maupun bahan pelindung. |
Kebenaran yang Diungkapkan Fosil tentang Mahluk Hidup: Penciptaan
Charles Darwin |
Fosil keong tertua yang diketahui dalam foto ini berasal dari Zaman Jura (206 hingga n144 juta tahun silam). Contoh-contoh pertama kelompok mahluk hidup ke mana spesies ini termasuk telah ada sejak Zaman Kambria (543 hingga 490 juta tahun silam). Keong tetap sama selama ratusan juta tahun, mengungkapkan ketidaksahihan evolusi. |
1. Kemantapan (stasis): Spesies-spesies menunjukkan tidak adanya perubahan selama masa keberadaannya di Bumi. Apapun struktur yang mereka perlihatkan saat muncul kali pertama dalam rekaman fosil, struktur itu tetap mereka miliki saat mereka akhirnya punah. Perubahan morfologis (bentuk) umumnya kecil dan tidak cenderung ke arah tertentu.
2. Kemuncukan Mendadak: Tidak ada spesies yang pernah muncul perlahan-lahan lewat diferensiasi (pembedaan) dengan moyang sangkaannya; spesies muncul mendadak dan "terbentuk sempurna. "
Nilai penting kedua hal ini adalah bahwa mahluk-mahluk hidup itu diciptakan, tanpa proses evolusi dan tahap-tahap peralihan yang mesti dilalui. Mahluk hidup tidak memeroleh sifat-sifat yang dimilikinya belakangan, namun sudah memilikinya sejak saat diciptakan.
Darwin sendiri mengetahui bahwa rekaman fosil menyanggah teori evolusinya, namun para Darwinis selalu enggan mengakuinya. Pada bab bertajuk "Kesulitan-Kesulitan tentang Teori" dalam bukunya The Origin of Species, Darwin mengakui bahwa rekaman fosil tidak dapat dijelaskan menurut teori evolusi:
Fosil lebah berumur antara 37 dan 54 juta tahun. |
Pendapat yang diajukan Darwin untuk menjelaskan ketiadaan fosil bentuk peralihan-yang pada intinya menyatakan "saat ini, bentuk-bentuk peralihan tidak ada, namun akan ditemukan lewat penelitian lanjutan"-tidak lagi dapat dipakai hari ini. Data masa kini menunjukkan bahwa rekaman fosil luar biasa kayanya. Berdasarkan pada ratusan juta contoh fosil yang diperoleh dari beragam kawasan di dunia, sekitar 250 ribu spesies telah diuraikan-banyak yang memiliki kemiripan yang sangat dengan kira-kira 1,5 milyar spesies hidup hari ini. Melihat tidak adanya satu pun bentuk peralihan walau rekaman fosil demikian berlimpah, mustahil apapun bentuk peralihan akan muncul dari penggalian-penggalian baru.
Semua mahluk hidup dalam rekaman fosil muncul lengkap dan dalam bentuk yang sempurna. Misalnya, sebelum buaya dan bajing, tidak ada fosil milik mahluk aneh yang setengahnya mirip seekor buaya, dan bagian lainnya milik seekor bajing atau mahluk hidup lainya. Bajing selalu tetap bajing, dan buaya selalu tetap buaya. Semua fakta ini mengungkapkan bahwa pernyataan teori evolusi bahwa “mahluk-mahluk hidup telah berevolusi perlahan-lahan selama jutaan tahun” sekadar hasil lamunan. |
Ada banyak spesies tumbuhan yang struktur tetap tak berubah sejak Zaman Trias (206 hingga 248 juta tahun silam). Salah satunya adalah pohon gingko. Fosil dalam foto ini berasal dari Zaman Jura (206 hingga 144 juta tahun silam). Cabang pohon gingko yang hidup di zaman ini. |
". . . kelihatannya hampir tidak terjadi perubahan di bagian mana pun yang bisa kita bandingkan antara organisme hidup dan moyangnya yang membatu dari masa geologi yang sangat silam. Fosil-fosil hidup menyusun tema kemantapan evolusioner sampai ke derajat yang ekstrim. Kita belum sepenuhnya memecahkan teka-teki kehidupan hingga ke derajat yang ekstrim. . Kita belum sepenuhnya memecahkan teka-teki fosil hidup." (http://www.nwcreation.net/fossilsliving.html)
Rahasia yang coba diungkapkan Niles Eldredge sebenarnya fakta yang nyata sempurna. Fosil-fosil hidup membuktikan bahwa spesies tidak menjalani evolusi, melainkan diciptakan. Para Darwinis mencoba mengabaikan fakta ini karena kepentingan ideologis dan bersikeras menjaga tetap hidup dogma-dogma dari 150 tahun yang lalu.
Tetapi, fakta-fakta kini dapat dipastikan jauh lebih jelas daripada di masa Darwin. Jumlah orang yang memahami dan memilih melangkah seiring dengan fakta-fakta terus meningkat, sementara mereka yang meyakini cerita-cerita dongeng dan tidak pernah mencoba meragukannya kian sedikit jumlahnya. Fakta-fakta tidak lagi dapat ditutupi dan disingkirkan sebagaimana terjadi di zaman Darwin. Genetika, mikrobiologi, paleontologi, geologi dan semua cabang ilmu pengetahuan terus mengungkapkan kebenaran yang tidak pernah diinginkan dan mungkin tidak pernah dinantikan oleh Darwin dan para pendukungnya-fakta penciptaan.
Pernyataan-pernyataan tidak nalar dan tidak alamiah yang dibuat para Darwinis, muslihat-muslihat yang mereka perbuat untuk memerdaya masyarakat umum dan propaganda yang mereka lontarkan untuk menyesatkan orang hanyalah tanda keputus-asaan mereka. Generasi-generasi mendatang akan terheran-heran tentang mengapa orang-orang dulu pernah bisa meyakini mitos Darwinis, sebab semua temuan ilmiah menyajikan fakta nyata bahwa evolusi tidak pernah terjadi dan bahwa Allah menciptakan alam semesta dan semua mahluk hidup.
Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu orang yang meyakini. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan. (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu dahulu. Tetapi mereka bermain-main dengan keragu-raguan. (QS Ad Dukhan,44:7-9)
0 comments:
Post a Comment